Minggu, 16 Agustus 2009

Hendak Kemana


Hendak Kemana

Ada apa sesungguhnya, nampak gelisah dan tergesah-gesah

Memang, Kemana hendak pergi di pagi buta ini

Ke sawah ladang atau ke pabrik tua dipinggir kampung kumuh itu

Tiga minggu ini kau nampak aneh dan benar-benar aneh

Sudah jangan Kau pedulikan aku, mentari telah jatuh

Lambat aku, mampus sudah


Ya sudah jika demikian, habiskan saja dulu sarapanmu

Jika Panas Kirimkan segera Koran harga seribu

Tak perlu bersungut-sungut, sebab tak membuat aku takut

Segera saksikan Di sawah ladang itu penuh tangis dan ceceran darah

Di Gerbang Pabrik itu penuh poster dan spanduk

Semua berbaris rapi menghadap ke timur

Tanah dan upahnya terus di rampas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar