Rabu, 05 September 2012

Tentang Kepemimpinan Kolektif :

Setelah kemarin saya memposting tentang catatan dari mana pimpinan kolektif berasal? Ada beberapa pertanyaan dan respon/tanggapan yang diajukan bahwa ada yang meminta untuk lebih terang menjelaskan soal kepemimpinan kolektif ini.

Maka untuk itu saya kembali mencoba berbagai pengetahuan yang mungkin akan ada manfaat dan gunanya bagi pembaca terutama yang berkecimpung didalam organisasi/serikat.

Uraian saya ini akan di mulai bahwa :
-          Kolektifisme erat hubungannya dengan kepemimpinan. Artinya kepemimpinan organisasi tidak bisa berdasarkan individual namun merupakan kerjasama dalam sebuah kolektif baik dari tingkatan paling atas maupun ditingkatan paling rendah. Kolektivisme juga menyangkut pada persoalan kehidupan sehari-hari anggota. Setiap anggota adalah bagian dari sebuah kolektif atau bahkan lebih dari satu. Kesulitan seorang kawan adalah kesulitan bersama dan harus dipecahkan secara bersama-sama. Persoalan kolektif adalah persoalan setiap anggota kolektif.
-          Kepemimpinan kolektif adalah metode memimpin yang tidak bertumpu pada segelintir orang/tokoh yang menonjol;
-          Karena sifat organisasi serikat buruh tidak hanya milik anggotanya saja tapi juga milik seluruh kaum buruh atau golongan yang diperjuangkannya;
-          Dengan demikian maka setiap anggota dari kolektif akan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukan secara kolektif dengan tetap memadukan pada tanggung jawab individu Jaminan untuk suksenya pimpinan dalam organisasi atas massa ialah adanya cara kerja dan pimpinan kolektif.
-          Cara kerja dan pimpinan kolektif adalah, cara bekerja bersama-sama dengan melakukan pembagian pekerjaan yang sesuai, dan dilaksanakan kemudian serta di pertanggungjawabkan oleh masing-masing penanggungjawab pekerjaan.
-          Cara pimpinan kolektif dilaksanakan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari massa untuk disimpulkan, dan setelah menjadi kesimpulan kolektif menjadi pedoman dalam memberikan pimpinan. Karena itu pimpinan kolektif yang sedemikian itu adalah pimpinan kolektif Yang realis, yang obyektif.
-          Cara pimpinan kolektif berlawanan dengan cara pimpinan perseorangan.
-          Cara pimpinan perseorangan mengingkari pendapat-pendapat massa, dan semata-mata menguntungkan pendapat-pendapat perseorangan saja. Karena itu cara pimpinan perseorangan adalah subyektif.
-          Monopoli kepemimpinan di satu orang tokoh/segelintir orang akan mengakibatkan fatal bagi kelangsungan perjuangan;

Bagaimana cara melaksanakan kepemimpinan kolektif ?
Cara melaksanakan pimpinan kolektif yaitu dengan mengadakan rapat-rapat periodik didalam badan-badan kolektif. Rapat-rapat periodik itu harus teratur. Masing-masing anggota kolektif harus mempersiapkan diri sebelum berapat. Masing-masing anggota kolektif melaporkan apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Sesuai dengan tanggungjawab atas pekerjaannya masing-masing.

Untuk memudahkan dalam setiap laporan atas pekerjaannya hendaknya masing-masing anggota kolektif membuat laporan pekerjaannya secara tertulis, mengenai hasil dan cara mengerjakan pekerjaannya, bila perlu memberikan usulan-usulan rekomendasi atas pekerjaannya sebagai upaya meningkatkan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya agar lebih baik.

Apakah cara pimpinan kolektif itu menghilangkan perasaan perseorangan ?
Tidak! Cara pimpinan kolektif tetap menghargai perasaan perseorangan dan selalu berusaha mengembangkan kecakapan perseorangan. Karena dengan berkembangnya kercakapan perseorangan dari anggota-anggota kolektif itu, maka kwalitet kolektif meningkat menjadi lebih tinggi.

Maka Cara kerja kolektif tidak berarti meniadakan tanggungjawab perseorangan. Tanpa tanggungjawab perseorangan kita akan terjerumus dalam bencana dimana tidak ada orang yang bertanggungjawab. Dalam setiap organisasi harus ada tanggungjawab perseorangan menurut pembagian kerja, dan harus ada orang yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan pekerjaan. Tiap badan kolektif memiliki kepala kolektif, yaitu anggota yang paling maju diantara anggota-anggotanya. Selain kepala kolektif dipilih seorang atau lebih wakil-wakil kepala supaya dengan begitu periodik dari kolektif bisa selalu berjalan organisasi akan lebih terkonsolidasi dan tambah besar pengaruhnya dikalangan massa, jika setiap orang pimpinan bekerja bedasarkan cara pimpinan kolektif. ##

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar