Minggu, 21 Februari 2010

Perjuangan Dalam Hidup

Perjuangan Dalam Hidup

Di minggu lalu di tengah guyuran hujan di sudut Jakarta yang padat dengan hidangan Kopi panas yang hitam dan kental aku menyimak tuturan seorang kawan, yang selama ini aku anggap dia ga pernah ngerti agama dan juga gak pernah baca alquran (habis sejak aku kenal gak pernah lihat dia sholat). Tapi ungkapannya sungguh menghentakan semua prasangka anggapanku yang kacau dan tidak bermartabat. Dengan santai meluncur secara paseh kutifan beberapa hadist dan ayat-ayat alquran yang menjelaskan tentang apa perjuangan didalam konteks Islam. Kebetulan sore itu kita sedang ngobrol soal Perjuangan dari canda ampe serius, yang di mulai dengan perbincangan usaha 5 orang buruh di Jakarta Barat yang sudah lebih dari 2 tahun terus bertahan, dengan berbagai kesusahan dan intimidasi, mereka tetap bertahan, bahkan 2 dari 5 orang mengatakan "dia siap jika tidak mendapatkan apapun atas perjuangannya ini" – Ikhlas—tidak ada pamrih apapun, dan benar aku sendiri tidak pernah mendengar keluhan 2 kawan ini atas apa kesusahan yang dia tanggung. coba bayangkan saja selama 2 tahun tdk memiliki pendapatan, tinggal ngumpul bareng kawan-kawan lainnya di sekret (biasa saya nyebutnya Sekber = sekretariat bersama), kadang nemu makan kadang tidak, tp tidak pernah menolak jika di mintakan tolong untuk urusan pekerjaan apapun. Sungguh 2 orang kawan yang sangat luar biasa.

Meskipun aku rada sedikit tIdak percaya, bener ngak sih ini orang ngomong,(dalam hati gue gak yakin deh) ---- tapi beberapa hari kemudian,karena rasa penasaran itu aku kembali membaca beberap koleksi buku di rumah, dan coba membuka alQur'an yang ada terjemahannya -- untuk memastikan ocehan si teman aku tadi.---- setelah beberapa kali aku baca dan pahami ternya tidak sedikitpun melesat kutipannya soal Ayat-ayat Alquran dan hadist itu.

Dalam tuturan dia kira-kira begini, dan ini adalah ingatan ku jika dirangkum dari obrolan itu dan juga berdasarkan bacaan-bacaan yang aq temukan dengan pendekataan ke agamaan --ISLAM--

perjuangan dalam hidup ----------Dalam Alqur'an , perjuangan disebut dengan term jihad .Kata jihad dalam berbagai kata bentukannya disebut sebanyak 41 kali tersebar dalam 19 ayat. Sebagian turun di Makkah dan sebagian di Madinah. Secara lughawi, jihad mengandung arti memerangi musuh, mencurahkan segala kemampuan dan tenaga berupa kata-kata, perbuatan atau segala sesuatu yang disanggupinya. Kata jihad, bisa berarti perjuangan dalam bentuk perang melawan musuh, bisa juga berarti bekerja keras non perang. Dari akar kata jihad inilah kemudian ada kalimat ijtihad, yakni kerja keras secara intelektual, berjuang secara intelektual dan mujahadah an nafs, kerja keras secara ruhaniah , perjuangan spiritual.

Sedangkan dalam hadis Nabi, kata jihad juga digunakan dalam kontek perjuangan spiritual ibadah haji, .Perintah jihad ada yang ditujukan kepada pribadi (mukhatab mufrad) dan kebanyakan ditujukan kepada kelompok (mukhatab jamak).. Perintah jihad juga ada yang disebut obyeknya, tetapi lebih banyak yang tidak menyebut obyeknya. Yang disebut justeru maknanya, yaitu jihad di jalan Alloh SWT, fisabililah. Kaidah penafsiran mengajarkan bahwa jika suatu kata kerja transitip disebutkan dalam suatu ayat tanpa disertai penyebutan obyeknya, maka obyek kata kerja itu bersifat umum.

Dengan demikian maka obyek jihad bukan hanya musuh dalam peperangan ,tetapi segala hal yang tercakup dalam kalimat fisabilillah. Misalnya memberi makan fakir miskin, membebaskan perbudakan (al Balad; 13-16) Dengan demikian maka jihad tidak mesti menggunakan senjata, tetapi bisa juga pena atau lisan. Dalam konteks ini, guru yang dengan kesejahteraan minimal tetapi optimal dalam mencerdaskan generasi bangsa adalah pejuang atau mujahidin, pekerja sosial yang bergelut mempertaruhkan segala kemampuannya untuk membantu mengangkat martabat masyarakat sesunguhnya adalah juga mujahidin atau pejuang.

Ciri pejuang adalah gigih berpegang teguh kepada prinsip yang dianut meski beresiko mati. Nah orang yang tengah berjuang kemudian mati dalam perjuangannya disebut mati syahid (arti syahid = saksi), maknanya kematian itu menjadi saksi atas kegigihan usahanya, dan itu merupakan taruhan dari kehormatannya. Untuk orang-orang terhormat, kata Nabi hanya ada dua pilihan; `isy kariman aw mut syahidan,hiduplah secara mulia atau mati sebagai syahid.


salam perjuangan

Jumat, 19 Februari 2010

Rindu Pada Warna Biru

Rindu Pada Warna Biru

Meskipun Aku ini masih lemah, tapi Aku masih ada disini, untuk sebuah hari yang terus Aku nantikan/
Aku bener-bener rindu pada warna Biru dan pantulan jingga di malam purnama/

Oleh : Kang roedy
Srengseng Sawah, 19 Peb 2010

Selasa, 16 Februari 2010

Sajak ini untuk Kucing kembarku

Sajak ini untuk Kucing kembarku

Sajak ini untuk Kucing kembarku/
Yang baru tiba di rumah istimewa/
Karena kehadiranmu bertambah warna untuk gembira/
karena mu cintaku seputih awan seterang rembulan/


oleh : Kang roedy
Depok 16 Peb 2010