Rabu, 21 September 2011

Cerita dari Blora

 
Cerita dari Blora  
KangRoedy//Depok; 21:07:2005.


Blora kota di unjung senja
cantik mungil disamping melati
terdengar suara seruling dihening malam dalam tembang Blora bergolak .

Blora kota diwaktu malam
berkumpul Samin dalam canda taman insan penuh riwayat yang elok tak terlupakan
tatkala deru mesin dan sepatu lars terhentak-hentak menyusuri jalan
Nyiur melambai-lambai mengucapkan pisah pada taman indah pulau melati pada jalan berliku dan menikung

Dicari serdadu pahlawan juang rentetan kata penyambung sejarah
Blora kota di ujung senja
 rakyat suka cita berdiri tegak mungangkat derajat kebenaran, keadilan dan kemerdekan memberontak dari KATA sampai SENJATA. ## []

Jumat, 16 September 2011

Tenda didepan Pabrik :

 
Tenda di  depan Pabrik : 
kang Roedy/Depok; 16 Sept 2011


Hari ini malam ke sembilan puluh tujuh kami menemani di depan pabrik. Tidur di bawah tenda yang didirikan bersama. Lengkap dengan dapur dan alat masaknya.

Bertahan bersama untuk sebuah hak untuk sebuah martabat kemanusiaan untuk keadilan. Dan tak tahu betul kapan semuanya akan di penuhi. Tapi pilihin berlawan terus di kumandangkan.

Tujuh ratus lima puluh delapan orang ambil bagian dua ratus tiga puluh tiga memilih masih kerja.

Tiap malam bergantian datang dan menginap. Bernyanyi ; berdiskusi kadang hanya sekedar ngbrol biasa sambil bercanda. Semuanya tetap dalam kebersamaan.

Disini makin terasa bahwa kami benar-benar bersaudara dan sesungguhnya saling mencintai. Suami; istri dan anak-anak juga ambil bagian. Warga sekitar memberikan dukungan. Kawan-kawan pabrik lain juga sering datang. Ini kekuatan dan bukti nyata sebuah cinta.

Teror dan ancaman sering datang. Bahkan berkali-kali di panggil kekantor polisi dan Kodim semuanya tak menyurutkan semangat perjuangan.

Di temani dua kawan sore itu aku putuskan pulang kekantor…
Melihat aku datang. Ia meloncat turun menyapa dan menyalami ku bersama kedua kawan dengan hangat dan erat. Lekas diajaknya segera masuk. Setelah berbincang soal langkah advokasi selanjutnya lalu Ia menunjuk pada selembar kertas di atas Meja. Dan Ia bilang;… kemarin malam kantor kita ada yang menyerang di lempari batu dan Molotov kaca-kaca jendela di samping hancur berantakan dan tadi tiga orang Polisi dan preman datang lagi mengancam dan meminta semua tenda di bongkar.

Dengan tembus matanya sampai di hatiku Ia meneruskan Menurut Polisi itu bahwa besok Bung akan di tahan.

##

Rabu, 14 September 2011

UNTUK EMAK ...

ini hanya sekedar catatan- catatan saya di kala senggang dan catatan ini lahir mungkin dari ngawur dan liarnya otak saya. Namun demikian keadaan seperti dalam catatan saya ini kiranya kita tahu banyak terjadi di kekinian di negeri kita. Seorang anak begitu merindukan ibu nya (emak) yang sdh lama tidak pulang; Merindukan ibu nya yang pergi jauh jadi BMI (TKI) setelah bertahun-tahun menghilang tidak ada kabar. dan Ibunya berubah jadi tidak seperti ibu; begitu bapaknya berubah jadi tidak seperti bapak.


ini adalaah surat dari seorang Anak ke ibu (emak) nya:
disini…disini dirumah kita ini
Saya mencoba bertahan mencoba melawan
Meski tahu saya tak boleh bersedih

Untuk Emak tercinta:

eMak; .. ini surat saya yang kesekian
setelah sembilan tahun emak pergi
mungkin emak sudah bosan menerimanya
Emak surat ini ditulis sepulang dari mengaji
Karena rindu yang sudah tak tertahan
Karena di rumah sudah semakin ga betah
Emak….. Sekarang Si adik sering menangis
Dan mulai malas untuk pergi sekolah apalagi mengaji
Kalau Bapak semakin jarang pulang
Karena Uang yang emak kirimkan semua bapak yang pegang
Emak saya dengar bapak sekarang sering maen perempuan
Dan tetangga bilang bapak mau menikah lagi
Bapak semakin tidak peduli sama keluarga
Pada saya dan si Adik
Yang ada marah-marah
Jual ini dan itu
Kenapa emak diam saja…
Emak.. surat yang lalu juga ngak emak balas
Ada apa gerangan Mak…..???


Emak.. saya kangen
Saya sangat rindu.. rindu pada Emak
Rindu belaian Emak seperti dulu
Sewaktu kita masih bersatu kumpul jadi satu
Dan saya juga kangen
Kangen akan cerita-cerita emak dari situ
Tentang majikan emak yang baik itu
tentang anak nya yang nakal dan sering gonta ganti pacar
Tentang cerita pesta Lampion dan makan kue bulan
Tentang teman kerja emak yang gaji nya tidak di bayar
Tentang teman Emak yang gak bisa libur
Tentang temen Emak yang diperkosa majikannya
Tentang teman-teman emak di Taman Victoria Park
Itu dulu selalu jadi pengobat rindu
Sekarang entah kemana…
Emak… ada apa emak…???
Emak di mana sekarang…
Atau emak juga sudah berubah
Berubah seperti tetangga yang baru pulang itu
Di sekarang tidak lagi seperti perempuan
Rambutnya kuning dan nyentrik
Datang-datang Minta cerai sudah gitu suaminyapun di usir


Ah… Emak saya berdoa
Emak tidak seperti itu
Dan emak masih sayang sama saya dan si Adik
.

Selasa, 13 September 2011

Perempuan di Kamar itu.



















Perempuan di Kamar itu.

kangRoedy/Depok; 11 September 2011 (22: 09 :15)


Pintu kamar mendadak terbuka
Tak disangka pulang cepat
Belum lagi sempat ku kenakan kutang ataupun celana
Aku sempat panik
Merunduklah aku penuh malu
Demikian lah aku semuanya sedemikian kentara
Yang di sebelah juga sama
Tertusuk pasti hatimu kecewa
Membayangkanmu menggerayangiku dengan matamu
Memuncah amarah naik kekepala
Menggigil menyentuh kian membeku
Akulah Perempuan di kamar itu
Kedapatan bersama; bercinta bukan dengan mu.

##

Senin, 12 September 2011

Hendak pada siapa di persembahkan




















Hendak Pada Siapa di Persembahkan

oleh ; kangRoedy

harus nya kita sadar akan watak bunga dan rumput liar.....
meski masih dalam bentuk daun dan batang
"Rumput Liar" adalah rumput yang tumbuh tanpa dipelihara
dan hendak pada siapa bunga dan rumput liar ini di persembahkan..


September; 12-2011

SAYA MENGUCAPKAN SELAMAT MERAYAKAN IDUL FITRY 1432 H -- MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN --


Assallamualalikum wr.wb

Saya RUDI HB DAMAN beserta keluarga menyampaikan SELAMAT MERAYAKAN IDUL FITRY 1432 H -- MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN --


Kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh, meungpeung wanci can mustari mumpung waktu can tumiba. Yu urang palidkeun sagala dosa; yuk urang silih maafkeun tina samudayaning kalepatan.

Taqabalallahu Minna Wa Minkum; Taqabal Minna Ya Karim

Wilujeng Idul Fitri 1432 H, Sim Abdi Sakeluarga RUDI HB DAMAN neda dihapunten kana samudaya kalepatan, boh bilih aya cariosan anu matak ngarahetkeun kana manah, Nyungkelit kana ati da sadayana oge mung saukur heureuy, manusa mah teu tiasa lumpat tina kalepatan jeung kakhilafan


Tan mutung ing pasangan. Sanajan abot, aja ninggalake gawean. Sugeng riyadi lebaran. Ikhlasken luput kulo ampun disimpen. Taqabalallahu Minna Wa Minkum. Mugi amal ibadah kita sadaya katampi.



Ramadhan ini berlalu
Meninggalkan kisah syahdu
Satu Tahun lagi menunggu
Untuk kembali bertemu



Betapa masa kan tersia
Waktu kan beku
Jiwa kan ternoda
Jika hati masih terbalut dosa
Jika raga masih berkalung Dusta


Taka ada kata yang pantas selain berkata
Mina Aidin Walfaidzin ‘Mohon Maaf Lahir & Batin’
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H




Semoga kita benar-benar terlahir kembali dengan fitry; Semoga kita bisa benar-benar berbagi; berbagi harta dan benda berbagi kebaikan berbagi doa; berbagi semangat untuk melakukan perubahan. Sehingga kita benar-benar menjadi pemenang dan berada semuanya dalam kesetaraan dan keadilan.



Wasallam
QC-Philipina; Agustus 29 - 2011
RUDI HB DAMAN

TUNAS MERAH



TUNAS MERAH:
 Kang Roedy/ QC-Philipna/Agustus, 20-2011


Tunas itu mulai berkembang
Kembangnya sekuntum mawar
Ditembok-tembok pabrik
disawah ladang pantai laut biru
di hatimu di tatap indah bola mata


Ayuan merah kelopak menawan
di setiap langkah barisan dan kepal tangan
tak pernah menyesal apalagi remah meski jiwa raga dibuang

Tunasnya kini telah benar-benar tumbuh
akarnya kuat tertancap
Merah semakin menjalar
teguh memegang janji Rakyat..!!

====================

Sore itu di Kampung

Sore itu di Kampung:

Pukul lima sore aku tiba dikampung dipertigaan itu aku di sapa
Keluarga menunggu, ku peluk Bapak dan Umi diwajahnya nampak bergembira

Tetangga berdatangan rumah tua jadi rame, sore itu pertanda tumpah segala rindu
Kusalami satu satu, ku peluk sibungsu ku cium terus ku gendong bapak punya cucu

Aku kenang masa-masa dulu masih saja setia menunggu
Di teras halam depan bunga kertas dan bunga bokor sedang mekar serupa seperti dulu
Aku pandang penuh pilu
sawah terhampar, gunung menjulang kokoh tersipu disebrang

Sejenak hening sekelurga kumpul airmata Umi masih nampak terjatuh
bapak yang baca doa
Oleh-oleh yang ku bawa mulai di buka, tidak ada yang di minta hanya doa dan selamat sejahtera
Sedari dulu bapak menasehati tidak baik terlalu lama, sering-sering datang tengok keluarga agar rindu tidak sesakkan dada. [rd]


=== Kang roedy/ Depok 11 January 2011