Selasa, 28 Desember 2010

dan kau pun tahu...

dan kau pun tahu...

Langit sepagi ini hujan dengan hiasan kicau burung/
kau pun tahu/
angin menyapu musim, petir menyapa tak gentar/
pada senja selintas, aku tak tahu masihkah kutemukan malam/

kamu adalah untaian mimpi itu/
dan kaupun tahu/
dalam jejak langkah sunyi-senyap semalam menatap hujan/
tiada bertanya tiada umpatan/
bulan bintang tak sanggup bertandang/

dan kau pun tahu/
pagi ini pasti ku temui daun dengan sapa embun pagi/
karena langit senja akan bermain dengan kaca-kaca/



kang reody, depok, 28 Des 2010 (05:45)

Dan Embun pagi itu adalah dirimu… Matahari tu adalah Aku

Dan Embun pagi itu adalah dirimu… Matahari tu adalah Aku

Sudah aku duga tentunya bisa juga kulihat-di setiap saat dan dimanapun embun pagi berada pasti banyak lelaki yang ingin menemani, seolah ingin memungut sisa-sisa pesonamu, mereka berlomba-lomba menarik perhatian sang embun pagi, menggoda dengan sejuta pesona, diantara mereka ada yang berusaha memenangkan cinta dalam penyamaran adapula berterus-terang dalam "ketelanjangan"... mereka hendak berusaha menawan hati embun pagi itu.

…. Dan Embun pagi itu adalah dirimu…….


Sejak pertama kali aku mengenalmu, melihat pancaran cahaya keindahan itu, jiwaku langsung bergetar...Kurasakan keharuman cinta telah menghancurkan ketenangan jiwaku...tiada yang melintas dalam anganku selain keindahan mata cinta dan tiada suara yang lebih merdu daripada suara cinta...

Saat menatap wajahmu , seolah ribuan kata ingin keluar dari bibirku, namun apalah daya bibir tak mampu bergerak untuk melukiskan keagungan cinta. Nyala api asmara dalam hatiku semakin lama semakin berkobar, kebiasaanku kini jadi bertambah melamun, memikirkanmu, merindukan yang tak terbatas segala tentangmu...
Kulihat dirimu berdiri disenja samar, menatap langit pucat dan mengubah warnanya dengan mata yang memancarkan indahnya pengetahuan. Sepasang mata itu telah membangkitkan dan membimbing begitu banyak impian indah dalam diriku.

--dan kini akulah pemenangnya, matahari itu adalah aku.


Tiada keindahan yang dapat mewakilkan , kecuali indahnya sajak-sajak termanis yang tercipta itu, yang bisa dibandingkan dengan keindahanmu. Dirimu adalah embun pagiku yang terus menyapa dan menyejukanku setiap saat hasrat nya untuk berabad-abad lamanya./


kang roedy, Depok, 28 Desember 2010

Senin, 27 Desember 2010

Sepenggal Kisah .....

sepenggal kisah.....

Perkenalan singkat tiga bulan telah berlalu, banyak cerita yang sudah tercurah diantara kami berdua, dari hal-hal kecil remeh temeh sampai perdebatan yang membosankan untuk soal-soal kehidupan dan pekerjaan. Delapan bulan lagi kami berdua akan bertemu, janji ini di ikat bersama untuk menuntaskan hasrat yang selama ini telah menggunung.

Aku tahu hidupnya tidak lurus dan enteng, banyak kisah berat dan pilu yang tersimpan dalam dadanya, namun aku salut karena dia sanggup menyimpan semua beban itu dengan rapat dan dalam-dalam untuk orang lain. Dia nikmati sendiri penderiataanya, dia nikmati sendiri kegelisahannya, dia nikmati sendiri duka laranya bahkan dia kadang lupa siapa dirinya sebenarnya.

Perkenalan dan Perdebatan-perdebatan serta perhatian kasih sayangnya sangat Menyentuh jiwaku sehingga mampu hapuskan gelisah, sehingga aku selalu berhasrat ingin hidupku selalu dalam kasih NYA.

di Siang Bersandingkan awan hitam, aku masih terus melayang, apakah gerangan mencari tumpahan cintamu? atau sekedar mengenang kisah lama untuk ridho dan Kasih sejatiNYA.


Kang roedy, depok, 27 Des 2010

Rinduku pada Embun pagi….

Rinduku pada Embun pagi….


Pagi ini burung-burung berkicau dalam sejuknya hembusan angin pagi/dan tiba-tiba aku rindu pada bunga-bunga, pada senyuman, pada embun pagi yang bening yang selalu setia menunggu matahari/aku semakin rindu sebuah percakapan, aku semakin rindu jejak kita yang tak pernah sempurna/

Jika kau benar-benar mengerti akan cinta kasih sayangku,/Jangan kau berlari sembunyi dan ditutup semua pintu dan jendela ini/Jangan pula kau simpan rapat terlalu dalam penggalan kisah lama itu/Sebab aku akan datang bersama cinta dan kasih sayangku yang juga telah lama membeku, berpetualang menemukan kesejatiannya/kini kupastikan untuk singgah di pelukmu untuk berlabuh di dermaga kasih sejatimu/ demikian juga aku yang percaya kepada mu semakin bergetar tiada waktu melupakan bayang-bayangmu/uraikan saja semua penggalan lama itu dalam setiap percakapan kita, dalam setiap pergumulan kita di pagi yang hampir tiba/aku semakin rindu embun pagi yang selalu setia menanti mata hari tiba/ Embun pagi itu selalu menyapa dengan bening dan sejuknya/dia setia hadir lebih awal dari matahari/akupun semakin rindu percakapan untuk ajari aku memahami cinta dan mengarungi jalan kehidupan/ dalam rumah kaca, dalam hiasan seribu bunga kita berjalan menuju keabadian cinta/kita telusuri dan ikuti karena kita akan melakukan tugas dengan sebaik-baiknya/ mengeja cinta menelusuri jejak dalam peristiwa seribu doa di subuh penghabisan dalam ikatan kekal ke abadian/aku semakin rindu percakapan, aku semakin rindu embun pagi/.


Kang roedy, depok 27 Des 2010