Rabu, 05 September 2012

Percakapan dari Pabrik:


Percakapan dari Pabrik:
 oleh : Rudi HB Daman//:JKT-12 Agust 2012


dari jauh waktu bersaksi
kami dijadikan sapi perahan
sawah dan ladang kering kerontang
terpaksa hijrah kekota-kota

masuk pabrik
cuti tak dapat
upah dibayar murah
lembur paksa sampai pagi
target terus tinggi mesin-mesin tidak boleh mati

kencing dilarang
sholat dilarang
semua harus antri mengambil kartu
sudah diperas dihina pula

ada yang lelah
dari jauh waktu bersaksi
percakapan dari cerobong-cerobong pabrik
kami tak sudi terus dihina
jejak langkah di gerbang pabrik
semula dimutasi sampai juga di PHK

satu pabrik berhenti bekerja
menghentikan mesin-mesin
mengusir mandor-mandor
cukuplah bagi kami untuk membungkukkan punggung
cukuplah bagi kami untuk bekerja demi keuntungan orang-orang kaya
Cukuplah kami memperbolehkan mereka merampok kami

kami hendak bersatu
mempersatukan semua kaum buruh dalam satu serikat kaum buruh

kami jadi semakin sadar
ingatan musim dingin hati kami semakin panas
cahaya mencercah duka nestapa
masa lalu menatap ke depan
kami mulai bangun jalan perlawanan
untuk jembatan ke dunia baru.

#

Tentang Kepemimpinan Kolektif :

Setelah kemarin saya memposting tentang catatan dari mana pimpinan kolektif berasal? Ada beberapa pertanyaan dan respon/tanggapan yang diajukan bahwa ada yang meminta untuk lebih terang menjelaskan soal kepemimpinan kolektif ini.

Maka untuk itu saya kembali mencoba berbagai pengetahuan yang mungkin akan ada manfaat dan gunanya bagi pembaca terutama yang berkecimpung didalam organisasi/serikat.

Uraian saya ini akan di mulai bahwa :
-          Kolektifisme erat hubungannya dengan kepemimpinan. Artinya kepemimpinan organisasi tidak bisa berdasarkan individual namun merupakan kerjasama dalam sebuah kolektif baik dari tingkatan paling atas maupun ditingkatan paling rendah. Kolektivisme juga menyangkut pada persoalan kehidupan sehari-hari anggota. Setiap anggota adalah bagian dari sebuah kolektif atau bahkan lebih dari satu. Kesulitan seorang kawan adalah kesulitan bersama dan harus dipecahkan secara bersama-sama. Persoalan kolektif adalah persoalan setiap anggota kolektif.
-          Kepemimpinan kolektif adalah metode memimpin yang tidak bertumpu pada segelintir orang/tokoh yang menonjol;
-          Karena sifat organisasi serikat buruh tidak hanya milik anggotanya saja tapi juga milik seluruh kaum buruh atau golongan yang diperjuangkannya;
-          Dengan demikian maka setiap anggota dari kolektif akan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukan secara kolektif dengan tetap memadukan pada tanggung jawab individu Jaminan untuk suksenya pimpinan dalam organisasi atas massa ialah adanya cara kerja dan pimpinan kolektif.
-          Cara kerja dan pimpinan kolektif adalah, cara bekerja bersama-sama dengan melakukan pembagian pekerjaan yang sesuai, dan dilaksanakan kemudian serta di pertanggungjawabkan oleh masing-masing penanggungjawab pekerjaan.
-          Cara pimpinan kolektif dilaksanakan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari massa untuk disimpulkan, dan setelah menjadi kesimpulan kolektif menjadi pedoman dalam memberikan pimpinan. Karena itu pimpinan kolektif yang sedemikian itu adalah pimpinan kolektif Yang realis, yang obyektif.
-          Cara pimpinan kolektif berlawanan dengan cara pimpinan perseorangan.
-          Cara pimpinan perseorangan mengingkari pendapat-pendapat massa, dan semata-mata menguntungkan pendapat-pendapat perseorangan saja. Karena itu cara pimpinan perseorangan adalah subyektif.
-          Monopoli kepemimpinan di satu orang tokoh/segelintir orang akan mengakibatkan fatal bagi kelangsungan perjuangan;

Bagaimana cara melaksanakan kepemimpinan kolektif ?
Cara melaksanakan pimpinan kolektif yaitu dengan mengadakan rapat-rapat periodik didalam badan-badan kolektif. Rapat-rapat periodik itu harus teratur. Masing-masing anggota kolektif harus mempersiapkan diri sebelum berapat. Masing-masing anggota kolektif melaporkan apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Sesuai dengan tanggungjawab atas pekerjaannya masing-masing.

Untuk memudahkan dalam setiap laporan atas pekerjaannya hendaknya masing-masing anggota kolektif membuat laporan pekerjaannya secara tertulis, mengenai hasil dan cara mengerjakan pekerjaannya, bila perlu memberikan usulan-usulan rekomendasi atas pekerjaannya sebagai upaya meningkatkan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya agar lebih baik.

Apakah cara pimpinan kolektif itu menghilangkan perasaan perseorangan ?
Tidak! Cara pimpinan kolektif tetap menghargai perasaan perseorangan dan selalu berusaha mengembangkan kecakapan perseorangan. Karena dengan berkembangnya kercakapan perseorangan dari anggota-anggota kolektif itu, maka kwalitet kolektif meningkat menjadi lebih tinggi.

Maka Cara kerja kolektif tidak berarti meniadakan tanggungjawab perseorangan. Tanpa tanggungjawab perseorangan kita akan terjerumus dalam bencana dimana tidak ada orang yang bertanggungjawab. Dalam setiap organisasi harus ada tanggungjawab perseorangan menurut pembagian kerja, dan harus ada orang yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan pekerjaan. Tiap badan kolektif memiliki kepala kolektif, yaitu anggota yang paling maju diantara anggota-anggotanya. Selain kepala kolektif dipilih seorang atau lebih wakil-wakil kepala supaya dengan begitu periodik dari kolektif bisa selalu berjalan organisasi akan lebih terkonsolidasi dan tambah besar pengaruhnya dikalangan massa, jika setiap orang pimpinan bekerja bedasarkan cara pimpinan kolektif. ##

Semoga bermanfaat.

Dari Aku:

Dari Aku : 

Djakarta 6 July 2012/KangRoedy

#

Ingi ku rampas semua rasa sepi itu dari tubuhmu
dan segera ku hadirkan rindu suka cita disetiap

desah nafasmu
menyambutmu dengan jamuan tarian malam
dipersembahkan
seperti kabut yang membentuk embun
hingga malam semakin riang
tentu saja
karena jarak kita semakin dekat.


#


bersama segelas teh hangat
malam ini kunikmati tarian langit persembahanmu

disisa jamuan senja tadi
gerakannya mengusir penat
pantulan biasmu semakin nampak setiap sekatnya
karena jarak kita tak lama lagi akan semakin dekat.


#

kini
desaku tak ramah lagi
palawija tak bisa tumbuh
tanah tandus
diganti gedung dan lapangan Golf

sawah-sawah berubah jadi hutan beton
rindang dengan kaca dan lampu-lampu
semua semakin terasing dari tanahnya

angin gunung tak sudi mampir
suara jangkrik dan kodok tak terdengar lagi
sepertimu yang kini mulai malas singgah dirumahku
padahal sudah ku siapkan jamuan dengan tarian langit
dengan musik pemukul sunyi
untuk hadirkan suasana gaduh
bentangkan perlawanan
agar gedung-gedung itu roboh kembali jadi sawah dan hutan
sehingga setiap pagi kita bisa menikmati riuh
renyah burung bernyanyi
malampun jangkrik dan kodok menina bobokan kita.

desa kita kembali ada.

#

dari mana pimpinan kolektif berasal?

Pimpinan kolektif berasal dari hasil penyimpulan kedisiplinan klas buruh dalam berproduksi, dimana cara kerja klas buruh adalah kerjasama/kolektif yang mana dengan cara seperti itu terbukti telah menghasilkan sesuatu yang berkwatitas, dengan waktu yang realistis.

Maka untuk mewujudkan tujuan organisasi yang berkwalitet dengan waktu yang realistis membutuhkan kerja kolektif dengan tetap memberikan tanggungjawab perseorangan. Tanggungjawab perseorangan adalah tanggungjawab pekerjaan berdasarkan pembagian kerja masing-masing anggota kolektif. Dan setiap badan kolektif haruslah tetap dipimpin oleh seorang kepala kolektif yang bertanggungjawab atas keseluruhan pekerjaan.

Didalam kolektif pimpinan serikat buruh, maka pimpinan kolektif terdiri dari beberapa orang yang termaju dari keseluruhan anggota serikat buruh, dan masing-masing anggota kolektif memiliki tangungjawab pekerjaan yang merupakan bagian dari tanggungjawab perseorangan, selanjutnya dalam badan kolektif juga harus di pimpin oleh seorang kepala kolektif, yang biasanya di sebut ketua umum, dimana dia bertanggungjawab atas keseluruhan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab perseorangan anggota badan kolektifnya, jadi ketua umumlah yang bertanggungjawab atas keseluruhan pekerjaan organisasi.

Prinsip-prinsip kepemimpinan dalam serikat buruh akan berjalan, namun ini menuntut kesadaran para pemimpin (pengurus serikat) dalam menjalankan serikat. Jika pemimpin serikat mempunyai kesadaran dan menjunjung tinggi prinsip yang ada, maka peran anggota serikat akan merasa nyata dan terlindungi dalam berserikat. Dengan kata lain bahwa keberadaan serta keaktifan anggota merupakan tolak ukur kekuatan sebuah serikat buruh, dengan didukung oleh faktor kapasitas dan kualitas para pemimpin dalam kepemimpinannya dan kapasitas dan aktipitas yang dipimpinnya yaitu anggota.##

MENCARI MU:


MENCARI MU:
KangRoedy/JKT: 4 Juni 2012


diri tercerai dari hati
mencari mu
kesana kemari
jangan kita disini berhenti
dari semula
hujan mengucur deras menyelimuti

kini diri meringkih dalam malam sunyi
sudah jauh kita meminta pada gelap

bagaimana?
kamu bisa di tuliskan
berlepas pada lirih angin malam

bagaimana?
kamu bisa di temukan
mata terpikat pada bintang yang menanti

Sunyi
tetap mencari.

##

UNTUK GADIS SEMASA:


UNTUK GADIS SEMASA:
kangRoedy/Depok: 1 Juni 2012


dihalaman pertama kisah perkenalan,
pernahkah lihat perubahan?
atau disana sudah berubah

mimpi-mimpi itu tegas
dan perjalanan ini akan tetap dilanjutkan
karena kau pemujaanku

disana
dan bila tidak mampu
terlalu luhur kau untuk ku rengkuh
terlalu tinggi untuk ku miliki.

##

KENANGAN:


KENANGAN:  
kangRoedy/Depok: 2 Juni 2012


Terhentak
kadang kisah itu susah dilupa
membumbung
membentuk halus jalinan kasih
berpisah sebelum dipegang

jiwa bertanya
teman bertanya
sudah berapa waktu untuk bertahan
dipukul gelombang yang diucapkan
terasa hari itu-itu saja
dan kini
belum ada kata menyerah

Terhentak
sampai sekarang
tidak mengerti apa yang diperbuat
benar-benar ada kata yang tetap tidak di ucapkan.

##

RINDU PADA KELAS PEKERJA:



RINDU PADA KELAS PEKERJA:
kangRoedy/Jakarta;31 Mei 2012


membaca kisah batasan upah
sejarah umum kaum sebelum saya
hubungannya memang antagonis
perjuangannya juga klas
tidak cukup di urus oleh serikat buruh saja
butuh banyak dukungan kaum luas


pada solidaritas
digerakkan atas kesadaran kolektif
dalam bingkai militan yang berakar pada sejarah
yang memerintah
yang memiliki alat-alat produksi
bukan pada konsepsi Max Weber
apalagi Adam Smith
jauh-jauh dari Leon Trotsky


sekedar membaca sejarah
rindu ini tercurah
pada yang memberikan penghasilan
pada yang memenuhi kebutuhan bagi semua orang.


##