Rabu, 23 Desember 2009

Untuk Ibu dan Perempuan Indonesia

Untuk Ibu dan Perempuan Indonesia


Keadilan dan Kesetaraan itu mutlak bagi kita kaum perempuan, maka Yang kita perjuangkan adalah melawan ketidak adilan dan ketidak setaraan, untuk itu harusnya kita kaum perempuan sekarang berfikir dan bertindak untuk melawan penjajahan dari dominasi Imperialisme dan feodalisme di negeri kita yang nyata dijalankan oleh para komprador kakitangannya, dari pada kita terus ribut melawan laki-laki.Karena kita membutuhkan laki-laki sebagai sekutu dalam hidup dan perjuangan.-------

SELAMAT HARI KEBANGKITA PEREMPUAN INDONESIA (Hari Ibu 22 Desember 2009)


Perempuan Indonesia Bangkit berjuangan Melawan Penindasan

Ibunda sebuah bangsa yang kuat dan terhormat
Kaki baja tangan perkasa semuanya bisa
Ibunda selembut sutra
seperti bunga mekar setaman bersama matahari
Aku akan selalu hormat
Jiwa ini rindu, semua bakti ku persembahkan padamu

(untuk UMI/Ibu ku tercinta)


oleh : kang Roedy
Depok 22 Desember 2009

Senin, 14 Desember 2009

DIBALUT BAYANGANMU

DIBALUT BAYANGANMU


Aku ini merasakan juga kegelisahannmu
Yang mendera di senja ini
seperti burung yang sayap-sayapnya patah
seperti bunga yang kehilangan tangkainya
yang lain bilang ini senandung
bagiku adalah mendung

Bunga yang kita tanam di awal perjumpaan kini sudah bermekaran
wanginya terus semerbak mengingatkan aku padamu
pada sumpah, pada semua yang ada padamu

Hanya Cerita kita yang ada di hati ini
di antara pelangi senja yang mendera
berkata menginginkan mu selalu ada buat ku
Slalu ada di samping ku

Coba dengar saja dengan lemut
hati ini terus berbisik
Kamulah yang slalu mengingatkanku
Untuk selalu sabar dan tegar
kamulah yang tertancap mekar di kepala dan hati
Aku ada di kegelisahanmu
dalam sumpah janji setia
menunggumu kembali di pangkuanku


Kang Roedy
Jakarta, Akhir November 2009

Sabtu, 05 Desember 2009

DI BARISANMU AKU TURUT

DI BARISANMU AKU TURUT


Aku sudah lama mendengar cerita mu
duka resah diperbudak di upah murah
tetes keringatmu tinta sejarah,
bisik mu, ini perjuangan tanpa lelah
walau di kurung di tembok-tembok basah
nyala api tekad tak akan menyerah

bapakku tak punya tanah
adik dan kakak bekerja semua
hidup dijalani tetap saja susah
rupa diri tak kuasa melawan penjajah


sejak 1996 kini dibarisanmu aku turut
galau reda musnah rasa takut
tegap mengaliri bara api yang menyala
untuk tepiskan lena di dada putra bangsa


kuasa penjajah,sulit dera lapar menjadi api
kepalkan tangan, di janji tuan kita bergerak
dari berjuta-juta jumlah yang terkurung di tembok
bisikmu, barisan kita penuh arti
barisan sejati pengukir masa depan


masih di barisanmu,disini dijalan rakyat semua bertanya
Negeri ini kaya raya, tapi tetap kusam tertatih
berjuta jiwa sedih perih
kini tanah air hilang tak lagi bergerak
mengepung risau terbata-bata
karena yang lain masih saja tetap congkak


barisan kita barisan kuat, barisan berotot kawat
bisik mu memang kuat
genting dan sunyi jalan kaum pejuang
barisan kita harus menang
maju kedepan segera merapat
makanya jangan lupa bawa pedang dan parang

waspada nasehatmu, jangan terulang di barisan zaman kita
dua enam,enam lima peristiwa malam kelam yang pahit
barisan kita barisan hebat
si congkak tak boleh lagi bergerak
kaum penjajah harus musnah

Nasehatmu sungguh membakar rindu
itulah fajar pagi di zaman kita
zamannya baru manusia baru

[ ]


Oleh : Kang Roedy
Srengseng Sawah,1 Desember 2009