Kamis, 20 November 2014

Berbicara pada Secangkir Teh


Saya sudah bicara sama kamu lewat secangkir teh panas ini,
dan benar-benar telah membuat saya mual,
asam lambung saya naik.
saya telah membaca setiap baris hujatan itu
saya telah membaca pula apa respon dari para penikmat kopi bahkan mungkin mereka menyukai tuak dan sejenisnya
itu urusan internal ketika di tanya soal jumlah botol-botol yang berserakan,
tapi kenapa pula saya minum teh pun, juga tetap di pertanyakan dan di usik-usik.
kata teman yang duduk di sebelah saya,
yang lapar dan keliru itu terus bergentayangan !

 ==
Jakarta, 20-11-2014.

Sabtu, 01 November 2014

Aku masih Matahari


AKU MASIH MATAHARI 
Rudi HB Daman|26 Peb 2013|

Aku Masih Matahari:
dikota ini aku sedang memunguti guguran waktu
yang diterbangkan angin selatan
embun pagi menyapakku
dan aku katakan aku masih matahari yang akan membunuh sepi itu di jantung waktu.

 #

Dikesal Tak Sudah :


Sikesal tak sudah :
Oleh : Rudi HB Daman|Depok, 012 Januari 2014|

tau kah kamu
udara di luar telah mengeras bersama gerimis yang ritmis itu
dan begitu juga dengan hatiku
karena mu semakin membeku
gelisah mekar
di kesal tak sudah.


#

Untuk Berlabuh


Untuk Berlabuh:
Rudi HB Daman| 13 April 2013|

pagi dicumbui matahari
dendam yang memburu
hingga embun lekas mencair
apa yang dikatakannya tentang aku dan dia
dahaga atas marabahaya
biasa juga mereka mengatakan cinta
padahal kami berdua hanya pengembara


disana
jauh di kota para biarawan
satu bahagia tersekap sunyi
doa apalagi yang harus di panjatkan
agar dapat menikmati indah bekas hujan yang kusimpan
di ujung rambutmu
kini menjelma bintang
ikut aku
untuk labuhkan segala letih di bahu senja !
#

PEREMPUAN PENYAMBUNG KABAR PERLAWANAN


PEREMPUAN PENYAMBUNG KABAR PERLAWANAN:
oleh : Rudi HB. Daman|Depok, 29 Juni 2013|

Perempuan ku,
datanglah segera kekota ini
berikan kabar kepada sanak saudara
juga kepada ayah bunda
jangan lupa kepada semua bangsa

katakanlah, bahwa aku belum mati
masih meneruskan pemberontakan dan terus memperhebat perlawanan
karena kebebasan yang di berikan telah di rampas
kemerdekaan yang dideklarasikan telah di gadaikan
oleh mereka dari saudara-saudara kita sendiri
dari bangsa kita sendiri

Perempuanku,
katakanlah pada mereka
ditanah yang diperjuangkan, cukup sudah rakyat dihinakan lebih dari binatang
mumpung darahnya masih basah,
katakanlah pada mereka aku telah mengibarkan bendera merah itu disini
di pabrik-pabrik yang di jaga ketat
di sawah ladang yang di rampas
bahkan di kampus-kampus yang berserakan intelektual
bertumpuk-tumpuk buku ilmu pengetahuan
tapi mereka mandul dan banyak jadi pelacur

Perempuan ku,
walau sudah berapa kali di rontokan, aku masih belum mati

Perempuan ku, katakan lagi sama mereka
tanah ini bukan kara sebatang
juang berkembang sampai menang
aku tak ada gentar dimedan juang
sebab tak ada waktu mengutuk nasib apalagi bersumbunyi diselangkangan
bertapa di meja jabatan dan kekuasaan yang menipu
aku tak sendiri, dan aku belum mati

Perempuan ku, kabarkan pada mereka
kini telah tiba waktunya bersatu bergerak dan melawan sekarang !

#

Mencintaimu Harus Menjadi Aku


Mencintaimu Harus Menjadi Aku  :
Rudi HB.Daman|Depok,29 Juli 2013|


sudah lama aku memandang tanah kering ini
seekor burung gagak terbang sedari tadi
mengitari kota yang kian sepi
debu-debu pergi kelangit menyisihkan awan hari ini
dan biarkan aku sejenak terbaring disini
berbantal tangan berselimut matahari
sendiri, aku benar-benar ingin sendiri
sebab masih ada yang ingin kupandang sedalam hati
yang dulu dalam pesona ibu pertiwi
ketika sejarahnya dibacakan, semakin jelas terbuka
betapa parah tanah ini dalam jerit bunga-bunga
apalagi ketika kemarau tiba, mencintaimu harus menjadi Aku.
#

Padamu Pada Hatimu


Padamu Pada Hatimu :
Rudi HB Daman|Jakarta, 12 Juni 2013|


kau telusuri batang malam, akar, ranting hingga ke daun
matamu, doa-doa ku
banyak benar yang ini aku terjemahkan tentang gelap
tentang hawa yang disembunyikan ditulang rusuk
yang terjatuh disini bersama petang
mendesing membawamu berkelana ke Srebrenika
begitu juga aku yang terus terkenang
adakah sampai juga ke kotamu ?

Padamu:
pada hati mu !

#

Bulat Juni Ke Empat

Bulan Juni Ke Empat :
oleh : Rudi HB Daman| Jakarta, 3 Juni 2013|

saat ini kita berada di bulan Juni yang ke empat
masih ingat ?
ketika bunga mei tahun lalu kembali tumbuh mekar
dan seperti biasa kau masih sempat melambaikan tangan,
berbareng dengan separoh kesunyianku di kuburkan
sisanya dihanyutkan di deburan ombak air laut yang biru
jadi garam dan kemungkinan yang lainnya dimakan ikan-ikan

barangkali disini atau di kotamu saja nanti
aku menceritakan tentang burung elang yang berputar-putar di tepian telaga
di saat kau menulis puisi tentang langit dan pemberontakan
angan terkenang pada perang Dipenogoro dan puputan
hingga benar-benar asa ini terperangkap di ruang kosong
dalam kata-kata yang menggelapkan diri tanpa sisa
seperti ketika cinta menguasi jiwa
kaupun semakin ribut melihat garis lengkung bertemu ujung
merah pun menyala-nyala
lalu ada juga yang berkata bahagia atau menyiapkan senjata di desa-desa hingga kekota
yang semuanya seperti cahaya langit
untuk menggapaimu di lingkaran bumi
sebab kini kau penuh dengan hamparan cinta.

#

Melukis Garis Merah


Melukis Garis Merah :
oleh: Rudi HB. Daman|Depok|1 September 2013|

teruntukmu, perempuan yang menyelendangkan api perjuangan
untuk sekaum, untuk tanah seluruh negeri
pada keadilan pilihan berkiblat
menentang kolonial, melawan feodal patriakal
dan bulir-bulir kesetiaan itu menggelombang memperhebat barisan

kini tiba waktunya merindu
lalu masuklah, sebab sudah terlalu lama berlayar melukis garis merah
seolah saling menghitung terhampar harum dekapmu.

#

November Kembali Menulis Kisahnya


November Kembali Menulis Kisahnya : 
Oleh :Rudi HB.Daman|Jakarta, 1 November 2014|


Biji-biji harapan jatuh di bebatuan
Aroma sengat padat di ruang penampungan
Yang dimiliki pindah tangan
Angin tak datang, Ngantuk jua yang menyerang
Habislah kata-kata sampai kelu beradu waktu
Tertangkap, menyambut hari dimana pengadilan tiba
kutemukan lagi kisahnya di babad tanah jawa
November ini kembali menuliskan kisah nya.

#