DI BARISANMU AKU TURUT
Aku sudah lama mendengar cerita mu
duka resah diperbudak di upah murah
tetes keringatmu tinta sejarah,
bisik mu, ini perjuangan tanpa lelah
walau di kurung di tembok-tembok basah
nyala api tekad tak akan menyerah
bapakku tak punya tanah
adik dan kakak bekerja semua
hidup dijalani tetap saja susah
rupa diri tak kuasa melawan penjajah
sejak 1996 kini dibarisanmu aku turut
galau reda musnah rasa takut
tegap mengaliri bara api yang menyala
untuk tepiskan lena di dada putra bangsa
kuasa penjajah,sulit dera lapar menjadi api
kepalkan tangan, di janji tuan kita bergerak
dari berjuta-juta jumlah yang terkurung di tembok
bisikmu, barisan kita penuh arti
barisan sejati pengukir masa depan
masih di barisanmu,disini dijalan rakyat semua bertanya
Negeri ini kaya raya, tapi tetap kusam tertatih
berjuta jiwa sedih perih
kini tanah air hilang tak lagi bergerak
mengepung risau terbata-bata
karena yang lain masih saja tetap congkak
barisan kita barisan kuat, barisan berotot kawat
bisik mu memang kuat
genting dan sunyi jalan kaum pejuang
barisan kita harus menang
maju kedepan segera merapat
makanya jangan lupa bawa pedang dan parang
waspada nasehatmu, jangan terulang di barisan zaman kita
dua enam,enam lima peristiwa malam kelam yang pahit
barisan kita barisan hebat
si congkak tak boleh lagi bergerak
kaum penjajah harus musnah
Nasehatmu sungguh membakar rindu
itulah fajar pagi di zaman kita
zamannya baru manusia baru
[ ]
Oleh : Kang Roedy
Srengseng Sawah,1 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar