Jumat, 16 September 2011

Tenda didepan Pabrik :

 
Tenda di  depan Pabrik : 
kang Roedy/Depok; 16 Sept 2011


Hari ini malam ke sembilan puluh tujuh kami menemani di depan pabrik. Tidur di bawah tenda yang didirikan bersama. Lengkap dengan dapur dan alat masaknya.

Bertahan bersama untuk sebuah hak untuk sebuah martabat kemanusiaan untuk keadilan. Dan tak tahu betul kapan semuanya akan di penuhi. Tapi pilihin berlawan terus di kumandangkan.

Tujuh ratus lima puluh delapan orang ambil bagian dua ratus tiga puluh tiga memilih masih kerja.

Tiap malam bergantian datang dan menginap. Bernyanyi ; berdiskusi kadang hanya sekedar ngbrol biasa sambil bercanda. Semuanya tetap dalam kebersamaan.

Disini makin terasa bahwa kami benar-benar bersaudara dan sesungguhnya saling mencintai. Suami; istri dan anak-anak juga ambil bagian. Warga sekitar memberikan dukungan. Kawan-kawan pabrik lain juga sering datang. Ini kekuatan dan bukti nyata sebuah cinta.

Teror dan ancaman sering datang. Bahkan berkali-kali di panggil kekantor polisi dan Kodim semuanya tak menyurutkan semangat perjuangan.

Di temani dua kawan sore itu aku putuskan pulang kekantor…
Melihat aku datang. Ia meloncat turun menyapa dan menyalami ku bersama kedua kawan dengan hangat dan erat. Lekas diajaknya segera masuk. Setelah berbincang soal langkah advokasi selanjutnya lalu Ia menunjuk pada selembar kertas di atas Meja. Dan Ia bilang;… kemarin malam kantor kita ada yang menyerang di lempari batu dan Molotov kaca-kaca jendela di samping hancur berantakan dan tadi tiga orang Polisi dan preman datang lagi mengancam dan meminta semua tenda di bongkar.

Dengan tembus matanya sampai di hatiku Ia meneruskan Menurut Polisi itu bahwa besok Bung akan di tahan.

##

Tidak ada komentar:

Posting Komentar