Hendak Kemana
Ada apa sesungguhnya, nampak gelisah dan tergesah-gesah
Memang, Kemana hendak pergi di pagi buta ini
Ke sawah ladang atau ke pabrik tua dipinggir kampung kumuh itu
Tiga minggu ini kau nampak aneh dan benar-benar aneh
Sudah jangan Kau pedulikan aku, mentari telah jatuh
Lambat aku, mampus sudah
Ya sudah jika demikian, habiskan saja dulu sarapanmu
Jika Panas Kirimkan segera Koran harga seribu
Tak perlu bersungut-sungut, sebab tak membuat aku takut
Segera saksikan Di sawah ladang itu penuh tangis dan ceceran darah
Di Gerbang Pabrik itu penuh poster dan spanduk
Semua berbaris rapi menghadap ke timur
Tanah dan upahnya terus di rampas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar