Selasa, 08 September 2009

Sebelumnya Belum Pernah Bertemu


Sebelumnya Belum Pernah Bertemu

Sudah ku pastikan berkali-kali
Bertanya pun kesana kemari
Karena-nya ini harus di percaya
Bahwa aku belum pernah bertemu sebelumnya

Tapi kenapa cinta ini padamu begitu dalam
Susah di kendalikan dan terus bersemayam
Kini mulai berani Bekerja untuk kaum buruh dan petani
Seperti mu yang korbankan jiwa raga untuk kaum yang tertindas
Dirimu Sungguh guru tauladan manusia proletar

Manifesto, Bendera merah dan sejarah peninggalanmu selalu saja ku bawa
Kuat tertancap Dihati dan sanubari, sekali kali dalam aksi
Meskipun di satu aksi aku pucat pasi
Dipukul pake besi, rotan tak ketinggalan
Di seret beribu-ribu polisi
Dibubarkan serangan gas air mata
Hampir saja hilang nyawa
Muka lebah itumah sudah biasa

Padamu aku kabarkan
Disini sudah banyak proletar
Yang lahir di kancah perjuangan
Semakin liar dan berani apalagi kalau Cuma bongkar pagar

Padamu aku kabarkan
Dinegeri kami petani jumlahnya besar
Karenanya takalah sabar, berani dan militan
Ah,.. sudah biasa bekerja keras
Di Didik matahari
Dibesarkan dalam gendongan dadu pertempuran
Semangatnya berkobar terus mengakar
Berita berkoar-koar tuan tanah dibuatnya jadi modar

Padamu juga aku laporkan
Ajaranmu semakin terang menjalar
Kian Teruji, nyata dan semakin merata
Yang tua ubanan tetap saja remaja perkasa
Yakinlah saatnya nanti menuai kemenangan

Kanapa masih saja di perdebatkan
Sudah aku bilang
Sudah aku pastikan berkali-kali
Bertanya pun kesana kemari
Karena-nya ini harus di percaya
Bahwa aku belum pernah bertemu sebelumnya

Karena karya dan cinta mu ini aku datang
Belajar keberanian dan kearifan
Untuk manusia yang sudah lama mandi lumpur kesusahan
Untuk manusia yang sudah lama di perbudak
Untuk manusi yang terus di cabik-cabik

Manifesto mu Di gelap malam memercik api
Kini cinta itu semakin terasa
Di tiap negeri berkumandang lagu kebangkitan
Walau beribu-ribu gugur, namun berjuta-juta tetap mengangkat panji.
Di ucapkan atau tidak tetap saja cinta
Dalam tubuh manja tetap sederhana
Satu persatu musuh dikalahkan, satu persatu perjuangan dimenangkan.

Aku yakinkan Ini kabar gembira
Semangat dan Cinta mu tidak akan pernah mati apalagi punah
Tapi akan terus besar dan dewasa Membentang menjalar kuat
Seperti aku yang kini hormat, kagum dan terus mencintaimu./


Oleh : Kang Roedy
Depok / Senin 07 September 2009 ; Pkl. 07.00 Wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar