Selasa, 04 Januari 2011

Satu jam terlampau lama…

Cerpen :

Satu jam terlampau lama…


Hari ini adalah bulan ke 3 (tiga) aku berada di kota ini, setiap hari nyaris aku habiskan hanya dengan berjalan-jalan berkeliling kota, mall, toko buku dan duduk-duduk di café atau warung kopi. Sesekali mengunjungi teman yang aku kenal di stasiun kereta api ketika pertama kali datang di kota ini. Kadangpula aku bergabung dengan beberapa teman dalam diskusi soal BMI, soal kenaikan harga BBM, soal petani yang di tembak dan tanahnya dirampas, soal buruh yang di PHK, soal korupsi dan masih banyak lagi meskipun semuanya hanya di akhiri dengan aksi pasang sepanduk dan orasi di jalanan.

Seperti biasa aku meneruskan perjalanan di hari ini, …

Matahari mulai condong ke barat dengan bayang-bayang awan hitam, angin sekali-sekali berhembus malas. Sesekali terdengar suara klakson yang cukup keras dan terasa memecahkan gendang telinga. Kepadatan mulai nampak di seluruh ruas jalan utama dan juga jalan-jalan tikus. Dan akupun masih saja termenung sendiri disini, satu jam sudah aku habiskan waktu dengan berdiri di pinggir trotoar menghadap traffic light dengan sebotol aqua 600 ml di tangan. Pandangan liar terus mengawasi kekiri kekanan kadang kedepan dan belakang.

Di sebrang jalan tidak jauh dari lampu merah, aku lihat laki-laki separuh baya memejamkan matanya bersandar di bawah pohon mahoni di samping grobaknya yang dipenuhi botol bekas dan kardus-kardus.

Tiba-tiba satu anak berusia sekitar 8 th menggendong adiknya yang kira-kira baru bersusia sekitar satu tahun berlari-lari kecil mengitari mobil-mobil saat lampu merah dengan membunyikan kecrekan dari tutup botol, .. hari yang cerah untuk jiwa yang sepi, begitu terang untuk jiwa yang mati………. Mengalun satu lagu dari Peterpen dari mulut bocah itu.

Dua anak laki-laki dengan kaos kumal dan celana pendek datang menjajakan koran... 8 orang dewasa menjajakan makanan dan minuman
- 5 pengamen....lainnya datang
- 1 perempuan kumal setengah baya dengan mengendong anaknya perempuannya membawa sapu dan kain lap berjalan terpincang-pincang.
- 3 peminta-minta menghampiri mengetuk-ngetuk kaca mobil dan
- 5 lelaki iseng datang menghampiri... Mulai menggoda kurang ajar, hati degdeg-an terasa lebih ciut dan aku putuskan untuk pergi dengan naik metromini.

Dalam hatipun aku berucap ach.. satu jam terlampu lama untuk menyaksikan semua ini, dan besok apakah aku masih sanggup untuk menyaksikan semua pemandangan di kota ini.




Kang roedy, Depok 03 Januri 2010 (20:18)
(satu jam terlampau lama, terinspirasi dari satus fb seorang kawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar